ASTARANEWS.COM, Jakarta – Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, buka suara terkait insiden jatuhnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Menpar Widiyanti menyayangkan kejadian tersebut dan menyampaikan duka mendalam atas insiden tragis itu.
Menpar Widiyanti menegaskan bahwa Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus memprioritaskan keamanan wisatawan. Oleh karena itu, Kemenpar mendorong instansi terkait untuk memperkuat prosedur keamanan di seluruh destinasi wisata. “Perlu kami tegaskan bahwa keamanan wisatawan adalah prioritas utama dalam mengembangkan pariwisata nasional. Kami telah meminta instansi terkait untuk memperkuat standar operasional prosedur, dan meningkatkan pengawasan pada destinasi wisata berisiko tinggi, khususnya di destinasi ekstrem seperti Gunung Rinjani,” ucap Menpar Widiyanti dalam Konferensi Pers di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (24/6/25).
Kronologi Kejadian
Juliana Marins diketahui tengah melakukan pendakian di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu, 21 Juni 2025. Ia ditemani oleh seorang pemandu lokal dan lima pendaki lainnya.
Tragedi terjadi pada pukul 06.30 WITA, saat rombongan berada di area sekitar danau kawah. Diduga kehilangan pijakan atau tergelincir, Juliana jatuh ke dalam jurang yang sangat curam. Tim SAR gabungan yang diturunkan menemukan posisi korban berada di kedalaman sekitar 400 meter dari titik jatuh.
Atas insiden ini, Kemenpar menegaskan kembali bahwa keselamatan wisatawan adalah prioritas utama yang tidak dapat ditawar. Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, telah memerintahkan penguatan SOP pemanduan wisata, terutama di destinasi ekstrem seperti Rinjani. “Kami berharap ini yang terakhir. Kami menargetkan zero accident di seluruh destinasi wisata Indonesia,” tambah Menpar Widiyanti, menekankan komitmen pemerintah.